IUD

By Admin DP2KBP3A Kab. Kediri25 Jun 2023, 00:00:04 WIB Alat KB
IUD

adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel, yang dipasang oleh bidan atau dokter yang terlatih dan berpengalaman.IUD sangat efektif untuk mencegah kehamilan sampai dengan 10 tahun.

 

AKDR Tembaga / IUD Tembaga

            AKDR tembaga tidak mengandung hormone sama sekali, dan bekerja dengan menggunakan sifat tembaga untuk mempengaruhi motilitas sperma dan kelangsungan hidup sel telur.

 

AKDR Hormonal

            AKDR hormonal mengandung sejumlah kecil hormone progesterone yang dilepaskan langsung ke system reproduksi anda yang kemudian masuk ke aliran darah anda. Hal ini menyebabkan lendir pada mulut rahim menebal sehingga dapat mencegah sperma memasuki uterus untuk membuahi sel telur. AKDR hormonal juga mengontrol lapisan rahim, mencegahnya penebalan dinding rahim saat persiapan kehamilan.

 

Efektivitas sangat tinggi

  • AKDR tembaga memiliki efektifitas 99,2% dengan penggunaan tipikal

            Artinya dari 1000 orang, aka ada 8 orang yang mengalami kehamilan yang            tidak diinginkan.

  • AKDR Hormonal memiliki efeketifitas 99,8%

            Artinya dari 1000 orang, akan ada 2 orang yang mengalami kehamilan yang          tidak diinginkan

 

Cara Kerja

  • Menghambat sperma untuk masuk ke saluran sel telur.
  • Mencegah sperma dan sel telur bertemu sehingga tidak terjadi kehamilan.
  • Membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan.

 

Kelebihan

  • IUD sangat efektif untuk mencegah kehamilan hingga 99%. Dari 1,000 perempuan yang menggunakan IUD, hanya 6-8 perempuan yang hamil di tahun pertama setelah pemakaian.
  • Dapat segera efektif sebagai alat kontrasepsi langsung setelah peasangan
  • Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
  • Dapat digunakan sampai menopause (satu tahun atau lebih setelah haid terakhir)
  • Tidak ada interaksi dengan obat-obatan seperti obat tuberculosis (TBC), epilepsi (ayan)
  • Pada umumnya tidak mengganggu hubungan suami istri
  • Sebagai kontrasepsi darurat, AKDR dapat dipasang dalam 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa pelindung
  • Ekonomis, masa pakai 10 tahun
  • Tidak mengandung hormone sehingga tidak mempengaruhi system tubuh.

 

Keterbatasan

  • Perubahan siklus haid (umumnya pada 3-6 bulan pertama).
  • Dapat menyebabkan kram/mules
  • Haid lebih lama dan lebih banyak
  • Perdarahan bercak selama beberapa minggu.
  • Tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh perempuan yang menderita Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti Klamidia, Sifilis (Raja singa), Herpes Genital, Gonorhea (Kencing nanah), Scabies (kudis), dan lain-lain. IMS yang diderita mesti diobati dahulu sebelum pemasangan IUD karena akan menyebabkan infeksi rongga rahim. Tidak melindungi terhadap penularan HIV/IMS.

 

Cara Penggunaan

Cara Pemasangan:

  • Tanpa prosedur pembiusan, tenaga kesehatan yang terlatih memasang IUD ke dalam rahim melalui vagina. Benang IUD akan menggantung sampai saluran vagina, namun tidak keluar dari vagina
  • Pemasangan dapat dilakukan kapan saja selama diyakini wanita tersebut tidak hamil.
  • Setelah prosedur pemasangan, petugas kesehatan akan memberikan informasi/kartu mengenai jenis IUD, tanggal pemasangan, tanggal kontrol, dan tanggal pelepasan
  • Ibu yang menggunakan IUD perlu melakukan kontrol ulang 1x setelah pemasangan. Selanjutnya ibu perlu kontrol apabila ada keluhan.
  • Prosedur pemasangan hanya berlangsung sekitar 10 menit.
  • Cara Pencabutan: Tenaga kesehatan mencabut IUD secara perlahan sampai keluar dari rahim
  • Pencabutan dapat dilakukan kapan saja selama ibu menginginkan.

 

Waktu Pemasangan :

  • IUD dapat dipasang setiap saat selama tidak hamil
  • IUD dapat dipasang segera setelah bersalin/keguguran. Jika sudah lewat dari 48 jam setelah melahirkan, IUD dapat dipasang di atas 4 minggu setelah melahirkan/keguguran. Pasca keguguran sebaiknya dipasang dalam 7 hari setelah keguguran, karena setelah 11 hari, wanita mulai masuk masa subur.

 

Tidak Bisa Dilakukan Jika

  • Hamil atau diduga hamil
  • Sudah lewat 48 jam pasca melahirkan dan belum 4 minggu.
  • Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Sedang menderita penyakit IMS (Gonorhea dan Clamidia, harus diobati sebelum pemasangan AKDR)
  • Memiliki kelainan rahim
  • Bagi penderita HIV, perlu dilakukan konseling lebih lanjut

 

Tempat Pelayanan

  • Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama
  • Praktik Dokter
  • Praktik Bidan
  • Rumah Sakit

 

Rumor & Fakta

 

  • Rumor: IUD bisa berpindah dari rahim wanita ke bagian tubuh lain seperti jantung atau otak
  • Fakta: Normalnya IUD tetap berada di rahim. IUD tidak bisa berpindah ke jantung, otak, atau bagian tubuh lain di luar perut. Rongga rahim hanya memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan satu tempat keluar yaitu melalui lubang vagina. Untuk kasus sangat jarang dimana pemasangan IUD menembus dinding atas rahim, maka IUD akan berada diluar rahim tetapi masih didalam rongga belakang rahim dan akan tetap disitu tidak akan kemana-mana.
  • Rumor: IUD bisa keluar sendiri
  • Fakta: Penyebab tersering adalah pemasangan yang tidak tepat, karena pemasangan tidak mencapai dinding atas rahim (fundus) sehingga IUD gampang tertarik keluar. Bisa juga akibat kurangnya konseling pasca pemasangan sehingga klien kurang paham dengan IUD (IUD memiliki benang, jika dirasakan dekat lubang vagina, jangan ditarik). Anda mungkin akan menarik benang saat jongkok karena dikira ini benda asing/rambut. IUD juga bisa keluar sendiri jika memang ada kelainan dalam leher rahim, misalnya leher rahim longgar. Itulah sebabnya diperlukan kontrol sebulan setelah pemasangan ataupun kontrol rutin untuk memastikan IUD masih ada di posisinya.
  • Rumor: IUD membuat wanita tidak subur
  • Fakta: Tidak benar IUD membuat wanita tidak subur. Faktanya IUD adalah metode kontrasepsi yang tidak membutuhkan waktu untuk mengembalikan kesuburan pada wanita. Wanita dapat segera hamil setelah IUD dilepas
  • Rumor: Benang pada IUD membuat suami tidak merasa nyaman ketika berhubungan seksual karena suami dapat merasakannya.
  • Fakta: Benang IUD yang dipotong terlalu pendek dapat menimbulkan kesan tidak nyaman, karena menjadi lebih kaku, sebenarnya benang bisa tidak di potong dan hanya di selipkan.
  • Rumor: IUD menyebabkan pendarahan terus menerus.
  • Fakta: Sebenarnya tidak terus menerus, hanya akan lebih panjang masa perdarahannya, hal ini dikarenakan, secara normal, pada saat kita mens, maka uterus rahim akan berkontraksi/akan mengkerutkan diri agar pembuluh darah di rahim yang robek akibat menstruasi dapat tertutup, tetapi dikarenakan ada benda asing (IUD) maka proses kontraksi ini akan terganggu (coba bayangkan bila mengepalkan tangan tapi ada benda didalam tangan, maka kepalan akan sulit) sehingga pembuluh darah jadi tidak tertutup sebagaimana bila tidak ada IUD. Hal ini mengakibatkan masa perdarahan akan lebih panjang dan perdarahan akan lebih banyak. Perlu diingat, hal ini adalah efek normal dari penggunaan IUD yang akan hilang dengan sendirinya saat rahim telah melakukan penyesuaian. Gunakan penghilang nyeri bila nyeri dirasakan sangat kuat.
  • Rumor: Sudah pasang IUD tapi tetap hamil
  • Fakta: Seperti halnya alat kontrasepsi lain, IUD juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal di sini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai IUD. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu 6 – 8 kehamilan per 1000 perempuan . Yang berarti IUD umumnya berhasil pada 99,2-99,4% wanita lain. Rumor: IUD dapat menimbulkan kanker
  • Fakta: Tidak ditemukan data bahwa penggunaan IUD dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker. Justru pada penggunaan IUD baik pada saat pemasangan maupun control dapat dilakukan secara bersamaan tes deteksi dini kanker leher rahim.
  • Rumor: Menyebabkan hamil di luar kandungan atau hamil anggur
  • Fakta: Justru sebalikknya, IUD sangat menurunkan risiko kehamilan di luar kandungan atau disebut juga dengan kehamilan ektopik. Tingkat kejadian kehamilan ektofik pada wanita yang menggunakan IUD adalah 12 per 10,000 wanita per tahun. Ini sangat rendah jika dibandingkan dengan kehamilan ektopik pada wanita di Amerika Serikat yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah 65 per 10,000 wanita per tahun.
  • Rumor: IUD bisa menempel di bagian tubuh bayi
  • Fakta: Pada kasus kegagalan ketika ibu hamil, IUD dapat menempel pada tubuh bayi dan akan keluar pada saat persalinan Pada kasus ini, IUD tidak mengganggu tumbuh kembang janin.
  • Rumor: IUD harus dicabut ketika meninggal
  • Fakta: IUD tidak perlu dicabut ketika meninggal. Sama seperti halnya pada orang yang menggunakan cincin pada jantung atau tambalan gigi, atau pen pada tulang yang patah.



Video Terkait:


Tinggalkan komentar Anda via Disqus