Metode Amenore Laktasi (MAL)

By Admin DP2KBP3A Kab. Kediri25 Jun 2023, 00:00:47 WIB Alat KB
Metode Amenore Laktasi (MAL)

Keterangan Gambar : MAL


Adalah Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang bergantung pada efek alamiah proses menyusui terhadap kesuburan. Metode ini hanya dapat dilakukan jika 1) Ibu menyusui secara eksklusif, 2) Ibu belum mendapatkan haidnya kembali, dan 3) Umur bayi di bawah 6 bulan. Ketiga kondisi di atas harus dipenuhi, jika salah satu saja kondisi tidak terpenuhi, maka MAL tidak dapat digunakan dan wanita atau pasangannya harus menggunakan metode kontrasepsi lain.

Cara Kerja :

  • Menyusui merangsang peningkatan hormon prolaktin. Peningkatan hormon prolaktin menekan hormon estrogen yang diperlukan untuk pematangan sel telur.
  • Sebaiknya perlu meniatkan diri sejak perawatan kehamilan agar dapat segera menyusui pascapersalinan
  • MAL dapat dipraktikkan jika:Ibu belum mengalami menstruasi Bayi disusui secara eksklusif Umur bayi kurang dari 6 bulan

 

Kelebihan

  • Alamiah
  • Efektivitas tinggi
  • Tidak mengganggu hubungan seksual
  • Tidak ada efek samping
  • Tidak ada risiko Kesehatan
  • Tidak perlu pengawasan medis
  • Tidak perlu obat atau alat
  • Tidak ada biaya

 

Keterbatasan

  • Hanya efektif jika Ibu belum mengalami menstruasi sejak melahirkan, dan Bayi menyusu secara eksklusif, serta Umur bayi kurang dari 6 bulan
  • Tidak melindungi terhadap IMS/HIV
  • Bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang ingin menggunakan MAL sebagai kontrasepsi harus berkonsultasi ke Tenaga Kesehatan
  • Bagi ibu yang sedang mengonsumsi obat-obat tertentu, agar dapat berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan

Cara Penggunaan

  • Sebaiknya perlu meniatkan diri sejak perawatan kehamilan agar dapat segera menyusui pascapersalinan.
  • Menyusui dilakukan kapan saja setelah bayi dilahirkan dan ibu belum mendapatkan menstruasi.

Tidak Bisa Dilakukan Jika

  • Ibu menderita HIV lanjut atau baru terinfeksi Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu, umumnya obat yang dapat masuk kedalam ASI.
  •  Biasanya jenis obat-obatan yang berbahaya bagi bayi (belum sesuai untuk umur bayi). Misalnya ibu mengalami infeksi berat dan harus menggunakan jenis antiboitik seperti tetrasiklin, dll, maka ibu tidak boleh menyusui karena efek obat tersebut tidak baik untuk bayi.
  • Untuk memudahkan, saat menggunakan MAL dan mengalami ganguan kesehatan, konsultasikan pada dokter tentang panduan obat yang aman buat ibu menyusui dan bayi, karena tidak semua obat berbahaya.

Bayi memiliki kelainan yang mengganggu proses menyusui :

  •  Sudah mendapat haid sejak bersalin
  • Bayi tidak menyusui bayi secara eksklusif
  • Usia bayi lebih dari 6 bulan
  • Bekerja dan berpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam

 

Tempat Pelayanan :Tidak memerlukan tempat pelayanan khusus

 

Rumor & Fakta

  • Rumor : Ibu sudah menyusui, namun tetap hamil
  • Fakta  : Ibu tersebut mungkin tidak mengikuti persyaratan MAL. MAL hanya           dapat      efektif mencegah kehamilan jika: Ibu menyusui secara eksklusif, haid          belum datang kembali, dan bayi berusia di bawah enam bulan. Jika       salah satu saja dari kondisi ini tidak terpenuhi, MAL sudah tidak dapat lagi          digunakan sebagai   metode kontrasepsi.
  • Rumor  : Ibu yang bekerja tidak dapat memilih MAL sebagai metode            kontrasepsi
  • Fakta    : Wanita yang mampu menjaga bayinya bersama dengan mereka di          tempat kerja atau sekitar dan mampu menyusui secara teratur dapat     mengandalkan MAL selama mereka memenuhi kriteria MAL. Wanita yang         terpisah dari bayinya dapat menggunakan MAL jika menyusui terpisah    kurang dari 4 jam. Wanita   juga dapat memerah ASI setidaknya setiap 4 jam,      namun tingkat kehamilan    mungkin sedikit lebih tinggi pada wanita yang      terpisah dari bayinya. Satu studi   yang menilai penggunaan MAL pada wanita      bekerja memperkirakan tingkat kehamilan 5 per 100 wanita pada 6 bulan          pertama setelah melahirkan, dibandingkan dengan sekitar 2 per 100          wanita dengan MAL pada penggunaan      biasa.
  • Rumor  : Ibu menyusui tidak boleh minum obat.
  • Fakta    : Memang benar bahwa ada beberapa jenis obat yang dikhawatirkan        dapat      masuk kedalam ASI dan berbahaya bagi bayi (belum esuai untuk umur       bayi). Misalnya ibu mengalami infeksi berat dan harus menggunakan jenis          antibiotic seperti tetrasiklin, dll, maka ibu tidak boleh menyusui karena efek            obat tersebut menggunakan MAL dan mengalami gangguan kesehatan,      konsultasikan pada dokter tentang panduan obat yang amat buat ibu menyusui           dan bayi, karena      tidak semua obat berbahaya.



Video Terkait:


Tinggalkan komentar Anda via Disqus